Kita tentu sudah mengengetahui bahwa di dunia ini tidak ada
dua manusia yang persis sama. Manusia diciptakan Allah dengan bentuk
masing-masing tidak ada yang sama sekalipun kembar siam.
Tampak fisik mungkin mirip tetapi kepribadian belum tentu
sama atau cocok, apa lagi yang bukan kembar. Manusia terdiri dari fisik dan non
fisik. Kepribadian, sikap prilaku, kebiasaan, selera, emosi adalah karakter non
fisik yang ada pada tiap individu.
Karakter ini berbeda antara individu yang satu dengan yang
lainnya.
Mungkin kita pernah mendengar masalah "kecocokan"
sering dijadikan kambing hitam apabila seseorang belum menikah.
"Gue kan belum menemukan pasangan yang cocok",
atau "dia bukan jodoh saya karena belum 'klik'... ".
Pernyataan ini mungkin sering kita dengar dalam bentuk yang
tidak persis sama, tetapi intinya sama yaitu kalau menikah harus dengan orang
yang cocok dengan karakter saya. Sampai kapan ???
Dari fakta diatas bahwa tidak ada di dunia ini dua orang
yang persis sama/cocok karakternya, timbul pertanyaan mengapa sampai saat ini
kita masih sering diundang ke pesta-pesta pernikahan?
Jawabannya adalah dua
manusia yang disatukan Allah dalam perkawinan, bukan karena COCOK tetapi mereka
SALING MENCOCOKAN DIRI.
Untuk mencocokan diri tentu membutuhkan usaha dan
pengorbanan yang tidak ringan. Mencocokan diri adalah upaya merubah/memperbaiki
karakter kita sehingga selaras dengan karakter orang lain. Meninggalkan sikap
prilaku, kebiasaan dll yang negatif yang tidak disukai pasangan adalah aplikasi
dari mencocokan diri. Tidak memaksakan keinginan, tetapi mendiskusikan
keinginan sehingga ditemukan solusi yang menguntungkan di kedua belah pihak.
Inilah sebagian kecil upaya untuk mencocokan diri.
Kita tentu sepaham bahwa menyatunya dua manusia dalam
perkawinan adalah seturut rencana Yang Maha Kuasa dan kita pun yakin bahwa
Allah tidak asal mempertemukan dua manusia, karena Dia mempunyai rencana yang
hebat dibalik semua itu. Pertanyaannya, maukah aku melaksanakan rencana Allah
pada diriku dengan segenap hati?
Pertanyaan tersebut tidak perlu dijawab, karena yang
diperlukan adalah BUKTI.
Semoga berkat Allah melimpah bagi pembaca sekalian, Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar